Assalamualaikum warahmatullah,
Alhamdulillah, kita bertemu lagi di hari Jumaat yang mulia ini... Kita sering melihat atau baca tentang salah-laku, kekejaman, kezaliman dan seumpamanya yang berlaku di hadapan mata kita dan umumnya, kita sering cepat-cepat menjadi hakim kepada perlakuan yang berlaku, tanpa mengambil kira adakah kita cukup sempurna untuk menjadi hakim kepada manusia lain. Patutkah kita menjadi hakim kepada orang lain, tanpa mahu menjadi hakim untuk diri sendiri?
Hari ini saya kongsikan senarai 70 dosa besar yang dipetik dari shuk1104-05 dan artikel dari Ust Mohd Zawawi Yusoh yang saya petik dari HMmetro 2009/12/30. Mudah-mudahan ia menjadi
Dosa besar ialah dosa dan perlakuan salah yang dijelaskan hukuman dan laknat serta akibat yang disebut secara jelas dalam al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Menurut az-Zanabi (ada juga yang menulis Adz-Dzahabi) dalam bukunya ‘Al-Kabaair’, ada dinyatakan sebanyak 70 dosa besar dan daripada 70 itu diringkaskan kepada jenisnya seperti berikut:
- Empat jenis di hati iaitu syirik, terus-menerus berbuat maksiat, putus asa dan berasa aman daripada seksa Allah.
- Empat jenis pada lisan iaitu kesaksian palsu, menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik, sumpah palsu dan mengamalkan sihir.
- Tiga jenis di perut iaitu minum arak, memakan harta anak yatim dan memakan riba.
- Dua jenis di kemaluan, iaitu zina dan homoseksual.
- Dua macam di tangan iaitu membunuh dan mencuri.
- Satu di kaki iaitu lari dalam peperangan.
- Satu di seluruh badan iaitu derhaka terhadap orang tua.
Dosa kecil pula adalah dosa-dosa yang tidak tersebut di atas. Walau bagaimanapun, dosa kecil yang menjadi besar jika dilakukan terus-menerus. Menurut Imam Hasan al-Basri, tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus-menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar.
Untuk huraian lengkap setiap satu dosa, sila download bukunya di sini megaupload. [NB: Saya dah cuba masuk, tapi payah benar nak download... hemmm...]. Mengikut imam az-Zanabi (ada juga yang menulis Adz-Dzahabi) dalam kitabnya ‘Al-Kabaair’, beliau menghimpunkan jenis dosa-dosa besar sebanyak 70 perkara seperti yang disenaraikan di bawah.
- Syirik
- Membunuh Manusia
- Sihir
- Tinggal Sembahyang
- Tidak Mengeluarkan Zakat
- Tidak Berpuasa
- Tidak Mengerjakan Haji Walaupun Berkemampuan
- Derhaka Kepada Ibu Bapa
- Memutuskan Silatulrahim
- Berzina
- Homosex
- Memakan Riba
- Memakan Harta Anak Yatim
- Mendustakan Allah SWT dan Rasul
- Lari dari Medan Perang
- Sombong
- Saksi Palsu
- Meminum Arak
- Pemimpin Yang Penipu dan Kejam
- Berjudi
- Menuduh orang baik melakukan Zina
- Menipu harta rampasan Perang
- Mencuri
- Merompak
- Sumpah Palsu
- Berlaku Zalim
- Pemungut cukai yang Zalim
- Makan dari kekayaan yang Haram
- Bunuh Diri
- Berbohong
- Hakim yang Tidak adil
- Rasuah
- Wanita yang menyerupai Lelaki
- Tidak Cemburu
- Cina Buta
- Tidak Suci Hadas kecil
- RIAK Mempamerkan Diri
- Ulamak Dunia (jahat)
- Khianat
- Mengungkit-Ungkit Pemberian
- Mangingkari Takdir
- Mencari Kesalahan Orang lain
- Menabur Fitnah
- Mengutuk Umat Islam
- Mengingkari Janji
- Percaya Kepada Sihir dan Nujum
- Derhaka kepada Suami
- Gambar pada Baju
- Menamparkan pipi dan meratap jika terkena bala
- Mengganggu Orang lain
- Berbuat Zalim terhadap yang lemah
- Mengganggu Tetangga
- Menyakiti dan Memaki Orang Islam
- Derhaka kepada Hamba Allah SWT dan menggangap dirinya baik
- Melabuhkan Pakaian
- Lelaki yang memakai Sutera dan Emas
- Hamba Lari dari Tuan
- Sembelihan Untuk Selain Dari Allah SWT
- Menjadi Pak Sanggup
- Berdebat dan Bermusuh
- Enggan Memberi Kelebihan Air
- Mengurangkan Timbangan
- Merasa Aman Dari Kemurkaan Allah SWT
- Putus Asa Dari Rahmat Allah SWT
- Meninggalkan Sembahyang Berjemaah
- Meninggalkan Sembahyang Jumaat
- Mengurangi Wasiat
- Menipu
- Mengintip Rahsia dan Membuka Rahsia Orang Lain
- Mencela Nabi dan Sahabat Baginda
Allah juga berfirman, maksudnya, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Surah Ali Imran ayat 135)
Mengenai tindakan sesetengah di antara kita yang menganggap remeh dosa, Rasulullah bersabda maksudnya, “Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khuatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat di hidungnya, maka dia usir begitu saja.” (Hadis Riwayat al-Bukhari & Muslim)
Orang yang bergembira dengan dosanya, Allah berfirman maksudnya, “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (Surah al-Baqarah ayat 206)
Mereka yang berasa aman daripada azab Allah, Allah berfirman maksudnya, “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan perbicaraan rahsia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan perbicaraan rahsia untuk berbuat dosa, permusuhan dan derhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyeksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (Surah al-Mujadalah ayat 7)
Perbuatan maksiat secara terang-terangan, Rasulullah SAW bersabda, maksudnya, “Semua umatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa terbabit, kemudian dia berkata: Wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tetapi di pagi hari dia buka tutup Allah terbabit.” (Hadis riwayat al-Bukhari & Muslim)
Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi tauladan. Rasulullah SAW bersabda, maksudnya, “Sesiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang jelik, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya selepas dia tanpa dikurangi dosa terbabit sedikitpun.”
Semoga Allah menjaga kita dari terlibat dengan dosa-dosa ini. Sama-samalah kita memohon keampunan Allah jika kita telah melakukan dosa-dosa ini, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Amiin.
Capaian entry berkaitan :
- Elakkan fitnah - 7 dosa besar
- 4 orang yang dibenci Allah SWT
- Jangan bohong!
- Adakah kita muslim sejati... atau munafik?
- Jangan pandang remeh persoalan dosa
- Bergaul baik dengan isteri adalah WAJIB
- Tajdid Iman: Dosa tak dapat ditebus dengan wang
- Lidah mampu bawa manusia masuk syurga atau neraka
- Jangan tunggu usia tua baru hendak bertaubat
- Elak dapat dosa kering
- Derhaka terhadap ibu bapa hampiri dosa syirik
- Tajdid Iman: Manusia kerap lupa janji tak ulang maksiat