Berita yang dibaca di BHarian 04/11/2010 agak menarik perhatian saya.
JAKARTA: Indonesia meluluskan undang-undang baru yang mewajibkan semua ibu menyusui bayi mereka sepenuhnya bagi tempoh sekurang-kurangnya enam bulan pertama selepas bayi dilahirkan.
Undang-undang yang akan berkuat kuasa awal tahun depan itu menetapkan mana-mana ibu yang enggan berbuat demikian akan didenda hingga 100 juta rupiah (RM35,200) dan setahun penjara.
Pegawai Kanan Kementerian Kesihatan, Tari Tritarayati, berkata undang-undang akan memperincikan bagi syarikat yang mempunyai kakitangan daripada ibu yang menyusui bayi perlu menyediakan kemudahan untuk menyusui anak mereka, memerah dan menyimpan susu. Katanya, ini penting kerana Indonesia kerap dikritik dan didakwa tidak mengambil langkah sewajarnya untuk melindungi hak ibu menyusu yang bekerja. – Agensi
LAMPIRAN 1
KUTIPAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO.36 TAHUN 2009
Pasal 128
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
PASAL 129
(1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif.
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PASAL 200
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
PASAL 201
- Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196, Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200 dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196 , Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200.
2. Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha;
dan/atau
b. pencabutan status badan hukum.
0 KOMEN:
Catat Ulasan
Kongsikan komen anda di sini...