Assalamualaikum warahmatullah,
Hati adalah penghulu seluruh anggota. Di dalam hati itulah tersimpan semua asas akidah, akhlak, niat baik dan niat yang tidak baik. Selagi hati itu belum dibersihkan (disucikan) dari sifat-sifat buruk dan tercela, serta menghiasinya dengan sifat-sifat yang baik dan terpuji, maka kita tidak akan merasakan kebahagiaan di dunia mahupun di akhirat.
Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan yang membawanya kepada) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (dengan iman dan amal kebajikan), dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya (dengan sebab kekotoran maksiat).” (Surah asy-Syams [091], ayat 7~10)
Banyak akhlak dan sifat yang tercela yang seharusnya kita hindarkan dari hati. Di antara penyakit-penyakit hati yang berbahaya ialah sifat sombong. Sifat ini adalah sifat yang dimiliki oleh syaitan yang terkutuk sebagaimana firman Allah yang bermaksud, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : ‘Sujudlah (beri hormat) kamu kepada Adam.’ Maka mereka sekaliannya sujudlah (tunduk memberi hormat) melainkan Iblis; dia enggan dan takbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Surah al-Baqarah [002], ayat 34)
Allah membenci hamba-hamba-Nya yang sombong sebagaimana firman-Nya yang bermaksud, “Tidak diragukan lagi bahawa sesungguhnya Allah mengetahui akan apa yang mereka rahsiakan (sembunyikan) dan apa yang mereka zahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (takbur).” (Surah an-Nahl [016], ayat 23)
Allah juga berfirman yang bermaksud, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong / memandang rendah) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh (berlagak sombong). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (takbur) lagi membanggakan diri.” (Surah Luqman [031], ayat 18)
Rasulullah SAW pun bersabda yang bermaksud, “Tidak akan masuk syurga orang yang di hatinya terdapat sebesar biji sawi dari sifat sombong.”
Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengatakan bahawa sifat sombong itu senantiasa terpendam di dalam hati, tetapi ia memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali oleh orang, di antara tanda-tandanya iaitu :
- Merasa bangga melihat dirinya maju (berjaya) lebih dari orang lain.
- Suka menonjolkan diri terhadap orang lain.
- Bila menghadiri majlis, minta dikedepankan.
- Jika berjalan, bersikap angkuh.
- Membantah bila ditegur orang lain, meskipun ia salah.
- Tidak mengindahkan nasihat.
- Suka menindas orang yang miskin dan lemah.
- Selalu menganggap dirinya benar dan tidak pernah salah.
- Suka memuji-muji diri sendiri.
Seandainya kita menjadi orang yang paling bertakwa kepada Allah SWT serta memiliki ilmu yang luas dan amat banyak amal ibadahnya, kemudian kita menyombongkan diri terhadap orang lain dan membanggakan diri atas kelebihan-kelebihan yang kita miliki, nescaya Allah akan menghapus ketakwaan kita dan membatalkan ibadah yang telah kita lakukan.
Apalagi kalau yang sombong itu orang yang jahil (bodoh). Lebih-lebih orang yang menyombongkan diri dengan ketakwaan dan kesolehan datuk-datuknya, sedangkan dia sendiri tidak beramal, maka itu adalah kebodohan yang luar biasa. Seluruh kebaikan berada dalam sifat rendah diri, khusyuk, dan tunduk kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang merendahkan diri, nescaya Allah akan mengangkatnya, dan barangsiapa yang menyombongkan diri, nescaya Allah akan merendahkannya.”
Suka berdiam diri dan bersembunyi, serta tidak suka kemasyhuran atau populariti adalah sifat orang-orang mukmin yang soleh.
Sumber : menjaga-hati-dari-sifat-sombong
0 KOMEN:
Catat Ulasan
Kongsikan komen anda di sini...